Sejauh
tapakan ini adalah sisa dari pijakan yang kau langkahkan bersamaku.
Beriringan
walaupun sesekali terjatuh.
Kita banyak melewati hal-hal yang tak terduga,
mengalami berbagai prosesi kedewasaan yang membentuk kedirianku dan juga kedirianmu.
Mempercayai cerita fiksi yang kita rangkai untuk hari-hari ke depan yang akan
terlewati.
Tapakan ini tidak akan pernah sama.
Dan sejatinya memang harus
demikian.
Di hujung
jalan yang bersimpangan,
kau tatap mataku lekat-lekat dengan segala kejenuhan,
tuntutan dan kekecewaanmu, yang membuatku seakan-akan tak pernah merangkulmu.
Kau memberikan aku sebuah pilihan yang belum sanggup ku pastikan.
Kita lupa sadar, bahwa ternyata ini telah berbeda.
Kita
telah berada di bawah langit yang tidak sama.
Dan sepertinya, semuanya terasa
tak nyata, sangat tak bernama.
Kita seharusnya mahfum bahwa sepertinya ini memang
telah menjadi sesuatu yang tak layak,
hanya saja entahlah aku atau kamu yang
memaksanya menjadi pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar